CINTA DI TAMAN SERIBU JANJI
Hari ini hari yang paling indah dalam kehidupan Adel karena dia jadian dengan Rio. Pagi yang indah dirasakan dengan penuh bunga-bunga cinta.Adel : Met pagi Nina?Nina : Pagi Adel, eh Del kok kamu senang li pagi ni!Adel :Ya iya lah, pagi ini merupakan pagi yang paling indah dalam kehidupan ku.Yang membuat aku senang pagi adalah Rio,mulai dari tadi malam kami dah jadian lho.Nina :Oooo ya,selamat ya Del.Rio adalah cowok yang paling ganteng dan paling pinter disekolah kami. hari-hari yang indah telah Adel lewati bersama Rio selama dua bulan.Ternyata diam-diam Rio selingkuh. dan yang paling menyakitkan lagi Rio selingkuh dengan Nina.Tak disangka Nina yang selama ini menjadi teman akrab Adel diam-diam makan dalam. Perselingkuhan itupun diketahui oleh Adel.Adel : Dulu kamu berjanji akan setia tapi mana buktinya ??????????????Rio :Adel aku masih cinta sama kamu.Adel : Dasar playboy.Lalu bagaimana dengan Nina.........?????????????Rio : Aku hanya berteman dengannyaNina yang dari tadi berdiri ikut berbicaraNina : Adel kamu salh paham , aku tidak mungkin pacaran sama RioAdel : Lalu setiap hari duduk dibelakang bersama Rio ngapai ?Nina :Aku hanya bertanya soal pelajaran kepada RioNina :Setiap hari?Nina : (Diam tidak menjawab)Adel : Aku kecewa sama kalian ,mulai detik ini persahabatan ama hubungan kita putus(langsung meninggalkan Rio dan Nina)Rio&Nina :(Diam membisu)Ternyata benar kata pepatah , cinta itu tak harus memiliki , Rio boleh ganteng diapun boleh pintar tetapi tetapi dia tidak pintar dalam masalah percintaan.Suatu hari ada anak baru dia bernama Fajar orangnya memang sederhana , tetapi dia juara umum di sekolahnya dulu.Pribadi Fajar membuat Adel penasaran ingin mengetahui tentang Fajar lebih dalam.Adel : Hai, kamu murid baru disekolah ini ya?Fajar : IyaAdel : Nama kamu siapa?Fajar : Nama saya Fajar Fahreza, nama kamu endiri cpa?Adel :Kenalkan nama saya Adel syantySetelah hari perkenalan antara Adel & Fajar mereka semakin hari semakin dekat.Ternyata mereka tah hanya sekedar teman biasa diam-diam mereka telah saling jatuh cinta. Pada suatu hari Fajar mengungkapkan perasaannya kepada Adel.Adel menjawab dengan penuh malu-malu dengan berhamburan bunga-bunga cinta.Fajar :Del lama aku menyimpan perasaan aku ini dari semenjak pertama kita bertemu.Sebenarnya aku mencintai Adel, maukah Adel jadi pacar aku.Aku hanya buuh jawaban iya atau tidak.Adel : Apa Adel kagak salah dengar,Fajar lebih banyak cewek cantik dan pintar disekolah ini yang lebih pantas kamu cintai.Fajar : Adel tapi Fajar bener-bener mencintai Adel. Fajar cuma butuh jawaban iya atau tidak.Adel :Iya , Adel mau.Sekarang hati Adel hanya untuk Fajar. Rio menyesal telah meninggalkan Adel. Sekarang Adel bahagia dengan Fajar. Mereka sangat senang karena orang tua mereka tahu hubungan mereka dan yang paling aneh lagi ayah Fajar dan ayah Adel bersahabat dan orang tua mereka berniat untu menjodohkan mereka berdua.
Minggu, 24 Mei 2009
*** Puisi Cinta *** | |||
Rindu ( Belum Kasip ) Rinai rintik hujan pertegas jarak rinduku Berlari dengan langkah-langkah kecil Ada decak ... ada ragu ... Ada gontai dari langkah kecil yang tak tentu Mengejar hembusan nafas harum nan lembutmu Dan kala dendam rindu ini datang mendera Bayangmu sesaat memaku segala gerakku Mengalihkan mataku pada indah sudut matamu Yang menampakkan butiran-butiran kasih sayang Rinduku ... Bersangkar dalam hati yang tamaram Di pagar waktu di jaga malam Melagukan merdunya kepedihan Bagian terindah dari kebahagiaan yang kita punya Di sini ... di jarak waktu ini Aku menjadi pedih ! Mencari cahaya yang telungkup di balik bukit Memutuskan satu nadi waktu Menanti jiwamu yang tak ragu ... Belum kasip rinduku ... hanya untukmu | |||
Dari Jauh Dari jauh, aku memandangmu Lewat semua mata hatiku Dari jauh, aku mengagumimu Lewat semua kisah tentangmu Dari jauh, aku mengkhayalkanmu Tanpa peduli kata hatiku Dari jauh, aku larut dalam suka citamu Bagai bertemu air jernih dipadang tandus Dari jauh, aku hanyut dalam dukamu Bagi tersesat dalam mimpi buruk Dari jauh, kukirim do'a untukmu Do'a tulus, do'a tak bersyarat Dari jauh, kulukis engkau dalam tidurku Lewat beragam bunga tidurku Dari jauh, aku titipkan hatiku padamu Agar kau senantiasa setia padaku | |||
Dirimu Satu ... Ada denting nada luka Yang mengalun sepi di relung hati Bila ingatan akan dirimu hadir mengusik 'Tlah kucoba melangkah menjauh darimu Melupakan beningnya tatap bola matamu Sayangnya ... aku tak pernah bisa Akh ... andai kau mau mendengar Alun kidung rindu yang kucipta Semua tentang kamu, hanya kamu ! | |||
| Harapku Tuhanku Beri dia yang kucinta Hati yang tabah Agar selalu tegak berdiri Menantang kerasnya hidup Dan tolong bimbing dia Selagi dia lupa Karena jauh dan sepi Amien .... | ||
Keyakinan Cinta Dekaplah sayangku dan pejamkan matamu Izinkalah kukecup bibirmu Yang indah dan mempesona Lepaskan rindumu yang tersimpan dihatimu Biarkan hasrat cinta kita Bersatu 'tuk selamanya Janganlah kau ragu akan cintaku Yakinlah diriku milikmu selalu. | Rindu Saat kutapaki jalan itu Seakan kusadari ada dirimu Berjalan disampingku, Bisu ... Saat kutatap langit biru Kubayangkan angan dan mimpiku Untuk selalu bertemu denganmu Saat kudengar sebuah lagu Kuinginkan nada dan irama musikmu Kau dendangkan hanya untukku Saat kumasuki tidur malamku Kumimpikan kau dan aku menyatu Lalu ingin kukatakan ; " Kasih ... Aku Rindu ... "
| ||
" Pesan Buatmu Kekasih " Di sini telah ku tulis Berjuta-juta kesaksian Tentang kita dan sketsa perjalanan Namun cerita selalu tak pernah sempurna Karena jarak terlalu jauh 'Tuk di tempuh oleh anganan kita Dan angananku telah kutitipkan padamu Agar rindu itu 'kan menyatu Dalam kenyataan dan bukan khayalan Serta angananku belaka Nurani didinding hati hampir retak Dekaplah aku yang erat Agar kita tak terpisahkan Hanya karena khayalan dan anganan | Adakah Kau Rasakan Setiap mataku terpana padamu Saat itu pula rasaku 'tak menentu Detak nadiku ... Goncangan dadaku ... Menghanyutkan ketenangan kalbuku Kadang kusentak diriku Kutarik pandangan yang terpaku Kusadarkan jiwaku yang menggebu Dan kukurung dalam terali hatiku Karena bimbang dan ragu Seribu tanya yang masih menghalau Adakah kau seperti aku ... ? |
Langganan:
Postingan (Atom)